Skip ke Konten

Bangkitkan Semangat, Berikan Dampak : Mengapa Kita Harus Lebih Aktif di PMII

Abdul Hafidz (Kader PMII Rayon Tarbiyah IAIN Parepare)
2 Juli 2025 oleh
PMII Parepare


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bukan hanya sekadar organisasi mahasiswa. PMII adalah gerakan yang lahir dari semangat perubahan, semangat keilmuan, dan semangat pengabdian. Didirikan pada 17 April 1960 di Surabaya, PMII hadir sebagai wadah bagi mahasiswa Islam untuk tidak hanya memperdalam keislaman, tetapi juga terlibat aktif dalam pembangunan bangsa.


Sejak awal kelahirannya, PMII berdiri di atas dua basis nilai utama: keislaman dan keindonesiaan. Dalam lintasan sejarahnya, PMII telah memberi warna dalam perjalanan demokrasi, pendidikan, dan kebudayaan bangsa. Kader-kader PMII banyak yang tampil menjadi pemimpin di berbagai sektor: politik, pemerintahan, pendidikan, hingga gerakan masyarakat sipil .PMII bukan hanya tempat tumbuh tetapi tempat mencetak generasi perubahan.


PMII: Organisasi Kader, Gerakan Intelektual, dan Ruang Aksi Sosial

PMII tidak hanya mengajarkan teori dan doktrin. Ia mengasah nalar kritis melalui kajian, membentuk karakter melalui diskusi dan pelatihan, serta menguji keberanian lewat aksi sosial. Di PMII, kita diajak untuk menjadi manusia yang berpikir, bertindak, dan berdampak.

Namun, tantangan hari ini berbeda. Banyak dari kita yang mulai kehilangan semangat. Rasa malas, sibuk dengan urusan pribadi, atau merasa tidak ada manfaat dari berorganisasi menjadi alasan umum. Padahal, PMII adalah laboratorium kehidupan. Setiap langkah yang kita ambil dalam organisasi ini adalah bentuk investasi untuk masa depan.

“Masa depan kalian ditentukan hari ini.”

PMII adalah langkah awal untuk membangun masa depan yang cerah.



PMII dan Transformasi Teknologi: Paradigma Baru di Era Digital

Kita hidup di era revolusi industri 4.0 dan tengah bergerak menuju era society 5.0, di mana teknologi dan kecerdasan buatan mengubah cara manusia hidup, belajar, dan berinteraksi. Di tengah arus perubahan ini, PMII tidak boleh tertinggal.


Paradigma kaderisasi PMII hari ini harus menjawab tantangan zaman:

ditengah perkembangan zaman yang serba digital ini, kita sebagai seorang kader PMII perlu bertanya : bagaimana cara kita agar benar-benar paham dan cakap menggunakan teknologi, bukan hanya sekedar untuk hiburan tapi juga sebagai alat perjuangan? kita hidup di era informasi yang mudah diakses, hingga informasi benar dan hoax sulit untuk dibedakan. Tahun 2023 data kementerian Kominfo, ada lebih 11.000 hoax yang tersebar di masyarakat. Ini pertanda bahwasanya sebagai seorang kader PMII tidak mudah percaya tanpa menimbang, memeriksa dan menganalisis bahkan mampu meluruskan informasi yang keliru. Dalam Al-Qur'an surah Al-Hujarat ayat 6 Allah Swt berfirman: Jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita, maka telitilah dengan baik". Perintah ayat ini jelas agar kita tidak asal sebar informasi. Maka menjadi seorang kader PMII penting untuk menguasai 4 aspek ini dalam bermedia sosial, pertama, etika dalam bermedia sosial, tujuannya menjaga sikap dalam berkata dan berkelakuan dalam di media. Kedua, melindungi diri dari berbagai ancaman digital dengan cara tidak sembarangan meng-klik link di media sosial. Ketiga menjaga culture nilai-nilai Islam dan budaya lokal di dunia maya. Keempat, punya skill dibidang digital guna menciptakan konten yang mendidik dan bermanfaat. Tantangan kita hari ini bukan hanya sekedar hadir di forum atau aktif di grup, tetap bagaimana kita tampil sebagai penggerak masyarakat digital yang punya sikap, akal sehat dan berdampak nyata di masyarakat.


PMII harus menjadi organisasi yang adaptif, terbuka terhadap inovasi, namun tetap kokoh dalam nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah dan semangat keindonesiaan. Inilah saatnya kita membangun PMII digital, PMII yang berdampak di ruang fisik dan ruang siber.


Kontribusi PMII untuk Bangsa

Dari masa ke masa, PMII telah melahirkan ribuan kader yang kini berkontribusi nyata:


Pemimpin nasional dan daerah

Akademisi dan peneliti

Aktivis sosial dan lingkungan

Pengusaha, profesional, hingga tokoh agama


Apa yang mereka miliki? Keberanian untuk aktif, konsistensi dalam belajar, dan kesungguhan untuk memberi kontribusi. Semua itu berawal dari ruang-ruang kecil di PMII: forum kaderisasi, diskusi rutin, dan pengabdian di masyarakat.



Jangan Hanya Hadir Tinggalkan Jejak

Keaktifan kita di PMII bukan sekadar hadir di acara, tapi bagaimana kita:


Menghidupkan ide-ide besar

Menyelesaikan masalah organisasi dengan solusi nyata

Membangun kolaborasi

Menjadi teladan di tengah masyarakat


“Ilmu itu lebih baik dari harta, karena ilmu menjaga kita, sementara harta harus kita jaga.”

(Imam Ali bin Abi Thalib)


PMII adalah tempat terbaik untuk mengasah keterampilan komunikasi, berpikir kritis, kerja tim, dan kepemimpinan, semua yang dibutuhkan di dunia profesional dan sosial.



Saatnya Bangkit dan Bergerak

Kini adalah waktu yang paling tepat untuk menjadi lebih aktif. Jangan tunggu nanti, karena setiap kontribusi kita hari ini akan berdampak untuk banyak hal:


Untuk diri sendiri

Untuk organisasi

Untuk masyarakat luas


Ingatlah bahwa  PMII tidak hanya membentuk kader, tapi mencetak pemimpin masa depan. Jangan biarkan rasa malas menghalangi langkahmu. Ambillah bagian dalam sejarah perubahan. Jadilah bagian dari generasi hebat yang menggerakkan perubahan.



PMII Adalah Rumahmu, PMII Adalah Jalanmu Menuju Masa Depan

Mari kita bangkitkan semangat, beri kontribusi terbaik, dan ciptakan masa depan yang lebih cerah bersama PMII. Karena kita bukan hanya pemuda biasa,

kita adalah pemuda PMII pemuda yang berpikir, bertindak, dan memberi dampak

di dalam Opini
PMII Parepare 2 Juli 2025
Share post ini
Label
Arsip